Untuk Sahabat, Kakak perempuan dan kembaran 12 tahun Selamanya

Untuk kembaran 12 tahunku, Lajeng Padmaratri.
 
                Aku masih ingat saat kelas 2 SD, aku menangis sepulang sekolah karena seorang teman memakai rautan pensilmu sebelum aku. Aku masih ingat saat kelas 8 SMP saat kita saling berdiam diri karena sosok lagi-laki gendut itu. Aku hampir tidak pernah bisa melupakan apa yang pernah kita lakukan.
                Ingatkah kamu, siapa yang pertama kali membuatkan akun facebookmu? Aku. Ingatkah kamu, siapakah yang mengenalkan dunia magic Harry Potter padaku? Kamu. Siapa yang mengajariku main blog? Kamu. Siapa yang mengajariku membaca novel-novel klasik, walau sampai saat ini aku tidak pernah menyukainya. Kamu.
                Untuk sahabatku, aku ingin jujur satu hal padamu. Tapi aku mohon, jangan tertawakan hal ini. Aku paling tidak suka ada seseorang yang berusaha menggantikan tempatku di hidupmu, mengambil predikat ‘sahabat’mu. Aku selalu saja cemburu pada mereka yang kini lebih punya waktu berteman denganmu. Kita menghabiskan 6 tahun yang indah di SD Negeri Percobaan 4, kita satu kelas, dan pasti satu tempat duduk. Aku ingat sampai sekarang, selama 12 tahun perjalanan persahabatan kita, hanya sekali kamu memberiku contekan saat ulangan. Kamu benar-benar pelit! Saat ulangan, kamu pasti membuat sebuah tembok tinggi agar tidak ada siapapun bisa melihat jawabanmu. Hahaha, anehnya aku tidak pernah merasa sakit hati akan hal itu. Aku bangga dengan kejujuranmu. Kita masuk SMP yang sama setelah itu, SMP Negeri 1 Wates. Namun menyedihkan, kita beda kelas. Kamu kelas A dan aku kelas B. Tapi saat jam istirahat datang, kita duduk di bangku depan kelasku. Membicarakan apapun sambil menikmati jajanan. Dan, kita tumbuh menjadi remaja bersama-sama. Sayangnya, kita masuk SMA yang berbeda. Saat itulah kita makin jarang punya waktu bertemu. Namun, disela-sela waktu kita yang tak pernah berjodoh, kita selalu menyempatkan diri bertemu . Entah makan mie ayam dan sup buah di pojokan BPD atau makan es krim di rumahku, atau makan ramen (kamu) dan somay (aku).
                Kamu adalah satu-satunya teman yang berani ngomel padaku seperti mamaku. Dan anehnya, aku selalu menurut apa katamu. Kamu adalah seseorang yang kadang tidak mengerti perasaanku. Saat aku bingung karna kesalahanku memilih jurusan di pendaftaran SNMPTN, kamu malah seenaknya ngomel. Itu menyakitkan. Tapi, aku tidak bisa marah.
                Ada satu hal darimu yang aku tidak suka. Kamu seolah tidak pernah menganggapku ada. Kamu si pemikir segalanya sendiri. Seolah kamu hidup sendirian, tidak ada yang mau mendengarkan keluh kesahmu, tidak ada yang mau memberimu saran, seolah kamu tidak percaya siapapun, termasuk aku. Tenanglah, mungkin menurut orang lain aku buruk dalam menjaga rahasia. Tapi, bisa aku pastikan rahasiamu akan aman sama aku. Hey, bukannya guna sahabat itu untuk saling berbagi? Kadang aku merasa tidak adil, aku sering mengadu banyak hal padamu. Namun kamu tidak pernah sekalipun mengadukan apapun masalahmu padaku. Ah, aku mungkin bukan sahabat yang baik.
                Satu hal yang perlu kamu catat : aku tidak pernah menjadikanmu seseorang yang akan aku datangi saat aku butuh sesuatu. Mungkin kamu pernah berpikir kalau aku menjadikanmu alat serbagunaku, namun itu tidak benar. Percayalah, Bee. Aku tidak pernah berfikir seperti itu.
                Aku masih ingat semalam, saat kita duduk berhadapan sambil menikmati milkshake kita masing-masing. Kamu smulai berani menceritakan kisah ‘pahit’mu padaku. Kamu tau apa yang aku rasakan saat itu? Aku merasa tidak berguna. Aku merasa tidak pernah menjadi sahabat yang baik untuk sahabat terbaikku. Kamu hidup bersama jutaan orang di sekitarmu, pilihlah salah satu dari mereka untuk jadi pendengarmu kalau kau memang tidak percaya pada sahabatkmu sendiri. Setidaknya, bebanmu terangkat sedikit. Aku tidak berniat mencampuri urusan pripadimu, tapi aku mau kamu berbagi beban. Tubuhmu sudah kurus kering begitu, setiap hari masih dipaksa membawa tas sekolahmu yang berat itu, masih ditambah dengan beban.
                Semalam dan seperti hari-hari yang lalu, kita selalu menertawakan hal-hal yang sama. Kita membicarakan sesuatu yang amat sangat ‘kita’. Ingat, kita sudah punya 2 rencana menakjubkan setelah Ujian Nasional kita kalahkan.
                Sahabatku, tetaplah menyempatkan waktu untukku esok kala kita sudah makin jauh jaraknya. Aku tetap berharap, kita bisa satu universitas. Tetaplah menjadi Lajengku yang jujur, yang punya pendirian kuat dan lemah lembut. Thanks for everything we do together.

                                                                                                                    Yogyakarta, 15 Maret 2015

                                                                                                                     Dyar Ayu Budi Kusuma. You’re best friend for my life. 

Komentar

  1. bagusnya... :)
    sahabat sejati sulit di cari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih :D
      mencari seorang sahabat lebih sulit daripada mencari 1000 musuh. ia bagaikan mutiara diantara tumpukan batu. semoga menginspirasi :)

      Hapus
  2. wah sama nih, aku juga lagi beresin tulisan tentang sahabat.
    bener kata nur tuh, sahabat yg sejati susah dicari. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga cepet beres kak tulisannya :D

      Hapus
    2. sama-sama kak :D langgeng terus sama sahabatnyaa ;)

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. *speechless* wait my reply on my new post.

    BalasHapus
  4. aku gak punya sahabat sampai kaya gini...
    aksarasenandika.wordpress.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukannya gak punya kak, mungkin belum ketemu aja :D
      terimakasih sudah mampir ;)

      Hapus
  5. Like this post, dijaga ya sahabatnya, menurut survey org yg udh sahabatan lebih dari 7th bakalan seumur hidup ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti. saling menjaga kak :D
      haha pasti survey twitter ya? :D

      Hapus
    2. nah kan kok tau, berarti survey nya udah basi ya ? :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer